A. JUDUL PENELITIAN
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran
IPA pokok bahasan kemampuan benda menghantarkan panas melalui metode percobaan
siswa kelas VI SD
.............................
B. PENDAHULUAN
Kegiatan
pembelajaran di sekolah atau di kelas yang dilakukan oleh guru tidak terlepas
dari perencanaan pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mencapai keberhasilan
dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran akan berhasil apabila materi yang
disampaikan guru dapat dipahami oleh siswa. Bagi orang tua menyekolahkan
anaknya berarti berusaha menyukseskannya. Bagi sekolah sendiri akan berusaha
sebaik-baiknya untuk memenuhi keinginan dari orang tua maupun masyarakat
terhadap pentingnya pendidikan. Dalam hal yang demikian, cara pandang suatu
bangsa sangat erat hubungannya dengan tingkat pendidikannya. Dengan tingkat
pendidikan tersebut, suatu bangsa dapat dikatakan berkembang atau sudah maju
sehingga sedikit demi sedikit akan setara dengan bangsa lain di dunia.
Dalam rangka
kegiatan belajar mengajar guru harus menguasai berbagai metode mengajar. Selain
menguasai berbagai metode mengajar, guru juga harus mampu memilih metode yang
tepat sesuai dengan rancangan menjadi suatu program pengajaran yang baik dan
disempurnakan. Salah satu indikasi adanya transfer belajar adalah kemampuan
menggunakan informasi dan keterampilan untuk melakukan suatu percobaan .
Seorang siswa mungkin mempunyai kemampuan yang baik dalam hal menulis,
mengingat, maupun menghafal suatu pelajaran, namun sebagian besar
masalah-masalah terapan di dalam pelajaran IPA tidak terletak pada hafalan saja,
tetapi lebih pada keterampilan dalam melakukan suatu percobaan , sehingga lebih
paham.
Dalam
pembelajaran IPA di kelas VI ditemui adanya permasalahan yaitu rendahnya
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Hanya ada 4 orang dari 16 siswa di
kelas VI yang dapat memahami materi pelajaran sebesar 60 % ke atas. Berangkat
dari masalah tersebut penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui
penelitian tindakan kelas.
Suatu jalan
keluar (solusi) yang kemungkinan besar dapat mengantisipasi agar tingkat
pemahaman siswa lebih meningkat adalah
melalui metode percobaan dalam pembelajaran IPA. Melalui metode percobaan dalam
pembelajaran IPA diharapkan aktifitas dan pemahaman siswa dalam pembelajaran
meningkat. Jadi intinya adalah keterlibatan guru dan siswa, sesama siswa dan
fasilitas lain yang mendukung dalam pembelajaran.
Dari hal tersebut
di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Kemampuan Benda
Menghantarkan Panas Melalui Metode Percobaan
Siswa Kelas VI SD
.............................. Upaya yang dilaksanakan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman dan keterampilan siswa terhadap pelajaran IPA. Dengan
demikian pelajaran IPA dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk melatih
tingkat pemahaman siswa melalui suatu percobaan yang dilakukannya. Disamping
itu, melalui percobaan IPA ini, siswa akan mampu mandiri dan terampil untuk
memahami suatu pelajaran yang dihadapinya.
Laporan ini
disusun berdasarkan catatan yang dibuat penulis pada saat merancang dan
melaksanakan perbaikan, observasi, dan diskusi. Di dalam melaksanakan perbaikan
dilakukan dalam 3 siklus PTK untuk pelajaran IPA yang dibantu oleh supervisor,
teman sejawat, dan guru. Berkenaan dengan hal tersebut, laporan ini meliputi
pendahuluan, rencana perbaikan pembelajaran, pelaksanaan perbaikan
pembelajaran, hasil yang diperoleh, simpulan, saran, dan tindak lanjut.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah yang diungkapkan dalam
latar belakang di atas, khususnya menyangkut masalah rendahnya tingkat
pemahaman siswa kelas VI SD ............................. Kecamatan Sangkapura
terhadap materi pelajaran dalam pembelajaran IPA akan akan dipecahkan melalui
penerapan pembelajaran yang konstruktif dan mengkaji masalah-masalah sebagai berikut :
penerapan metode percobaan
sebagai usaha untuk memahamkan siswa kelas VI SD .............................
Kecamatan Sangkapura terhadap pelajaran IPA . Masalah ini dirinci ke dalam dua
rumusan khusus, meliputi :
( 1 ) Bagaimanakah cara
siswa melakukan percobaan agar memahami kemampuan benda menghantarkan panas dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD .............................
Kecamatan Sangkapura ?
( 2 ) Bagaimanakah hasil belajar tentang kemampuan
benda menghantarkan panas melalui penerapan metode percobaan di kelas VI SD
............................. Kecamatan Sangkapura ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Seperti
yang telah disampaikan pada rumusan masalah, melalui penelitian tindakan kelas
yang diwujudkan dalam perbaikan pembelajaran, secara garis besar perbaikan
pembelajaran ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode percobaan
sebagai usaha untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPA pokok bahasan kemampuan benda menghantarkan
panas di kelas VI SD ............................. Kecamatan Sangkapura. Secara
rinci tujuan tersebut bermaksud :
(1)
Mendeskripsikan cara siswa melakukan percobaan agar memahami materi yang
diajarkan dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD
............................. Kecamatan Sangkapura.
(2) Menganalisis
hasil belajar tentang kemampuan benda menghantarkan panas melalui penerapan
metode percobaan.
E. MANFAAT PENELITIAN
Beberapa manfaat yang dapat diambil melalui
hasil perbaikan pembelajaran ini. Secara eksplisit, hasil perbaikan ini akan
memberikan kontribusi positif, khususnya pelaksanaan pembelajaran IPA yang
kondusif dan menyenangkan, karena setiap siswa dilatih untuk mempraktekkan /
mencoba melakukan suatu percobaan.
Namun
secara implisit, ada faedah yang bersifat praktis, khususnya bagi siswa, guru
dan sekolah. Bagi siswa dapat meningkatkan proses dan hasil belajar, karena
pada proses pembelajaran siswa dilatih untuk melakukan percobaan dan membahas kemampuan
benda manghantarkan panas. Dari hasil pembelajaran siswa diharapkan dapat
mengubah cara kerja yang sederhana menjadi lebih sempurna, melalui proses dan
hasil belajar ini siswa lebih maksimal dalam menerima informasi pembelajaran.
Bagi
guru hasil perbaikan ini dapat mengevaluasi perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran. Sasaran perbaikan pembelajaran dapat dicermati pada
pokok persoalan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan
melakukan evaluasi. Hal ini semuanya hanya untuk meningkatkan belajar siswa.
Hasil belajar siswa yang meningkat akan berdampak terhadap pola mengajar guru
yang lebih optimal pula. Bagi kepala sekolah dapat dijadikan pedoman untuk
melakukan evaluasi kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Bagi sekolah, sebagai tolok ukur keberhasilan pendidikan di masyarakat, bahwa
sekolah yang baik dan bermutu adalah sekolah yang mampu mentrasformasi ilmu
pengetahuan kepada siswa didik dan komponen pendidikan yang ada.
F. KAJIAN PUSTAKA
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar terlebih dahulu perlu dipahami hubungan antara strategi, metode dan
teknik pembelajaran yang nantinya akan banyak melibatkan siswa dalam belajar
baik secara mental, fisik maupun sosial. Tujuan pengajaran IPA adalah berpikir
kritis dan kreatif, dengan modal dasar yang dimiliki oleh siswa yang harus
dikembangkan adalah daya imajinasi dan rasa ingin tahu.
IPA adalah pengetahuan yang bersifat praktis.
Secara praktis artinya bahwa IPA dapat dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian pembelajaran IPA perlu memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
(1) Penggunaan multi media
atau metode yang bervariasi
Dalam hal ini tidak ada suatu metode yang
terbaik, karena setiap metode ada
kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itu, guru dapat memilih metode yang
mana lebih efektif sesuai dengan penyajian materi. Yang terpenting pemilihan
metode, siswa dapat belajar secara aktif dan efektif.
(2) Penggunaan berbagai sumber
belajar
Agar IPA tidak terpisah dari
kegiatan sehari-hari, maka perlu digunakan bermacam-macam sumber belajar
seperti guru, buku, pengalaman, murid, lingkungan dan sebagainya. Lingkungan
sebagai sumber belajar sangat bermanfaat untuk mengkorelasikan IPA dengan
kehidupan sehari-hari.
(3) Belajar IPA adalah berbuat IPA
Belajar IPA tidak hanya
dilakukan dalam berfikir saja, tetapi perlu dikerjakan atau dipraktekkan
melalui perbuatan, latihan, dan pengamatan.
Percobaan adalah mencoba mengerjakan sesuatu
serta mengamati proses dan hasil pekerjaan, sehingga setelah selesai dapat
membandingkan dan mendiskusikan hasilnya jika ada perbedaan dan kekeliruan
(Winarno: 1980:90).
Dengan demikian
ada beberapa manfaat yang diambil dari percobaan antara lain sebagai berikut :
(1) Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa
(2) Dapat membangkitkan rasa ingin menguji sesuatu
(3) Menimbulkan rasa kurang puas, ingin lebih baik
(4) Isi pembelajaran bisa bersifat aktual
(5) Siswa mampu membuktikan sesuatu
(6) Dapat mengembangkan sikap kritis dan ilmiah
(7) Dapat belajar membuktikan sesuatu
Pertama, mempersiapkan alat bantu (alat percobaan)
Kedua, petunjuk
dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam percobaan
Ketiga, pelaksanaan
percobaan dengan menggunakan pedoman yang disusun secara sistematis, sehingga
siswa dalam pelaksanaannya tidak banyak mendapat kesulitan dan membuat laporan
Keempat, penguatan
perolehan temuan-temuan percobaan dilakukan dengan diskusi, tanya jawab dan
atau tugas
Kelima, Kesimpulan.
Kemampuan
guru yang harus diperhatikan agar percobaan berhasil dengan baik diantaranya :
(1) Mampu membimbing siswa dari merumuskan
hipotesis sampai pada penbuktian dan kesimpulan serta membuat laporan
percobaan.
(2) Menguasai konsep yang diuji cobakan
(3) Mampu memberikan penilaian secara proses.
Adapun kondisi dan kemampuan siswa
yang harus diperhatikan unuk menunjang percobaan adalah :
(1) Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar
melalui percobaan
(2) Memiliki kemampuan melaksanakan percobaan
(3) Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja
keras.
Langkah
– langkah pembelajaran melalui percobaan dengan indikator perubahan sifat benda
1. Pendahuluan
Guru
menyampaikan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan berkenaan dengan kemampuan
benda dalam menghantarkan panas yang diperlakukan.
2. Kegiatan
Inti
a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (4-5)
kelompok untuk melakukan suatu percobaan.
b. Guru membimbing siswa melakukan percobaan
untuk menyelidiki kemampuan benda dalam menghantarkan panas pada benda yang
diperlakukan khusus
c. Siswa melakukan percobaan secara bergantian
dalam setiap kelompok, sambil mencatat hasil pengamatan.
d. Setelah selesai melakukan percobaan siswa
mendiskusikan hasil pengamatan yang ditulis waktu melaksanakan percobaan.
e. Guru menunjuk wakil suatu kelompok untuk
melaporkan hasil diskusinya secara bergiliran.
f. Jawaban siswa dikumpulkan dan diperiksa,
kemudian memberi masukan kepada siswa yang kurang benar.
3. Penutup
a. Siswa membuat rangkuman/simpulan kegiatan
pembelajaran dengan bimbingan guru.
b. Untuk memberi pemantapan pada siswa tentang kemampuan
benda menghantarkan panas, guru memberi tugas beberapa soal untuk dikerjakan di
rumah.
G. PROSEDUR PENELITIAN
1. Lokasi Penelitihan
Perbaikan
pembelajaran dilaksanakan di SD ............................. Kecamatan
Sangkapura. Sedangkan waktu pelaksanaan perbaikan juga disesuaikan dengan
jadwal pembelajaran IPA di kelas VI. Dalam hal ini pelaksanaannya dilakukan
pada tanggal 18 Nopember 2010, 30 Nopember 2010, dan 8 Desember
2010. Materi pembelajaran yang diperbaiki adalah kemampuan benda menghantarkan
panas. Adapun metode yang digunakan adalah percobaan.
2. Waktu Perbaikan
Sebagaimana yang telah
ditegaskan dalam judul permasalahan di depan, maka tempat yang dijadikan
perbaikan pembelajaran adalah kelas VI. Di kelas ini hanya ada 4 orang dari 16
siswa di kelas VI yang dapat memahami materi pelajaran kemampuan benda
menghantarkan panas. Oleh karena itu, sesuai dengan alokasi waktu perbaikan
pembelajaran dan rambu-rambu materi pelajaran di kelas VI, dilaksanakan pula
penelitian tindakan kelas yang berorientasi pada hasil perbaikan setiap siklus.
3. Jumlah Siswa
Berdasarkan data yang
terhimpun dalam data kelas, maka pada tahun pelajaran 2010/2011 jumlah siswa
kelas VI sebanyak 16 orang terdiri atas 8
laki-laki dan 8 perempuan.
4. Materi Perbaikan
Materi perbaikan
pembelajaran disesuaikan dengan program semester I mata pelajaran IPA di kelas
VI. Adapun materi yang dimaksud tertuang dalam tabel beikut ini
No
|
Standar kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Materi Pokok
|
1.
|
5. Memahami saling hubungan antara suhu,
sifat hantaran dan kegunaan benda
|
5.1Membandingkan sifat kemampuan
menghantarkan panas dari berbagai benda
|
Konduktor dan isolator
|
Prosedur Perbaikan
1. Rancangan Penelitian
Perbaikan
pembelajaran ini dirancang dalam bentuk siklus. Satu siklus terdiri atas empat
kegiatan, yaitu ( 1 ) perencanaan, ( 2 ) pelaksanaan, (
3 ) pengamatan dan ( 4 ) refleksi.
Berdasarkan alur kegiatan Penelitian
Tindakan Kelas di atas dapat dijelaskan tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi berikut ini :
a.
Perencanaan
Tahap ini menentukan rencana
tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran dan hasilnya.
Rencana tindakan ini dibuat sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan guru
mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti yang akan mendeskripsikan perbaikan
yang akan dilakukan yaitu pelaksanaan metode tanya jawab. Persiapan awal yang
harus dilakukan antara lain :
(1) Penyusunan rencana pembelajaran (RP)
(2) Penentuan bahan materi sebagai alat ukur
keberhasilan menyelesaikan kemampuan benda menghantarkan panas.
(3) Penyusunan instrument, meliptuti :
a) Lembar pengamatan pembelajaran IPA dengan
percobaan
b) Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran
c) Data frekuensi aktivitas siswa setiap siklus
d) Penentuan jadwal tindakan
Persiapan tersebut
berdaur ulang pada siklus I, siklus II, dan siklus III sebagaimana digambarkan
dalam alur penelitian tindakan kelas.
b. Pelaksanaan
Rencana
yang telah dipersiapkan oleh peneliti dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
Peneliti melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang telah diprogramkan. Setiap
siklus dilaksanakan satu kali pertemuan selama dua jam pelajaran sebagaimana
jadwal telampir.
c. Pengamatan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan
rencana yang telah ditetapkan yaitu melakukan pengamatan terhadap aktifitas
siswa dalam menulis hasil kemampuan benda menghantarkan panas melalui metode
percobaan. Pembelajaran dan pengamatan pada dasarnya dilakukan pada waktu yang
bersamaan. Peneliti memantau dan mencatat semua peristiwa dalam kegiatan siswa.
Hasil pengamatan dikumpulkan, data berupa hasil aktivitas siswa dievaluasi
sebagai bahan refleksi.
d. Refleksi
Semua data yang dikumpulkan diintepretasi.
Data diseleksi, dianalisis, dinilai dan disimpulkan. Ananlisis data diarahkan
pada dua hal, yaitu perbedaan antara kegiatan dan pelaksanaan sesuai dengan
rencana. Pada bagian aspek tertentu yang baik dipertahankan dan yang kurang
ditingkatkan dalam kegiatan selanjutnya. Dari hasil refleksi peneliti
memutuskan perlu tidaknya tindakan selanjutnya.
2. Pengumpulan
Data/Instrumen
Alat
yang digunakan untuk menghimpun data pelaksanaan perbaikan pembelajaran berupa
:
a. Lembaran Observasi
Aktivitas
siswa pada saat melakukan metode percobaan dan proses penyelesaian soal yang
berhubungan dengan kemampuan benda menghantarkan panas.
b. Lembaran tes
Tes
kemampuan awal (pre tes) dan tes akhir (post tes)
Hal yang unik siklus I
Hal-hal
yang unik pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran diantaranya adalah :
kehadran satu orang teman sejawat ke dalam kelas membuat siswa tegang.
Perhatian siswa tertuju ke depan kelas. Setelah peneliti memberitahu maksud
kedatangan teman tersebut, siswa baru terlihat tenang. Keunikan lain yang
muncul adalah siswa penuh konsentrasi pada pelajaran. Tetapi kebiasaan yang
hilang pada sebagian siswa di kelas yaitu siswa yang biasanya disuruh maju
untuk mencoba ke depan berebutan, pada saat itu peneliti meminta siswa untuk maju,
hanya 3 orang yang mengacungkan tangannya. Siswa yang lainnya mau maju ke depan
kalau ditunjuk.
Hal-hal yang unik siklus II
Berbeda
dengan pembelajaran pada sikus I, siswa menjadi termotivasi dengan kehadiran
teman sejawat ke dalam kelas. Mereka kembali bersaing dengan temannya yang lain
untuk tampil ke depan melakukan percobaan. Walaupun hasil pekerjaannya tidak
seluruhnya betul.
Hal-hal yang unik siklus III
Hal
yang unik pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus III adalah pertanyaan dari siswa.
Siswa bertanya “Apakah di kelas ini siswanya nakal, Mengapa selalu ada dua
orang guru yang ada di kelas ?” Siswa beranggapan kalau mereka perlu dijaga
agar tidak ramai di kelas. Namun setelah guru mengingatkan kembali akan tujuan
dari guru lain tersebut, siswa menjadi senang.
H. JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini direncanakan dalam waktu 1½bulan ( 6 minggu )
No
|
Kegiatan
|
Bulan / Minggu
|
|||||
Nop’10
|
Nop’10
|
Des’10
|
Des’10
|
Des’10
|
Jan’11
|
||
2
|
3
|
2
|
3
|
4
|
1
|
||
1
|
Tahap prapenelitian
|
√
|
|||||
2
|
Perencanaan tindakan
- penyusunan silabus
- perencanaan prosedur
pembelajaran
- pengembangan instru
men
- pelatihan guru
|
√
|
√
√
√
|
||||
3
|
Pelaksanaan tindakan
- siklus I
- siklus II
- siklus III
|
√
|
√
|
√
|
|||
4
|
Penyusunan laporan
|
√
|
I. BIAYA PENELITIAN
Rincian biaya penelitian :
No
|
Uraian
|
Besar
Biaya
|
1
|
Foto copy instrumen dan dokumen
|
Rp 150.000
|
2
|
Kertas Hvs (A4) I rem
|
Rp 65.000
|
3
|
Pengetikan /rental computer
|
Rp 170.000
|
4
|
Penjilidan laporan
|
Rp 25.000
|
5
|
Lain-lain
|
Rp 75.000
|
JUMLAH
|
Rp 485.000
|
DAFTAR
PUSTAKA
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (2004). Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian Tindakan Kelas Tahun Anggaran
2005. Jakarta
: Depdiknas.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan
Perguruan Tinggi (2005). Pedoman
Penyusunan Usulan dan Laporan Penelitian
Tindakan Kelas Tahun 2006. Jakarta
: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga kependidikan dan Ketenagaan Perguruan
tinggi.
Depdiknas, 2006. Standar Isi KTSP,
Mata Pelajaran IPA. Jakarta
: Depdiknas.
Rukmi Susetyo Asri, Ummama dan Teominingsih. (2005). Usulan Penelitian Tindakan Kelas.
Surabaya : UNESA.
No comments:
Post a Comment