ARTIKEL POPULER|KARYA ILMIAH: PROPOSAL PTK - 2

MY ARTIKEL TOP

Friday, 13 April 2018

PROPOSAL PTK - 2

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.   JUDUL PENELITIAN
                 Meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran IPA pokok bahasan kemampuan benda menghantarkan panas melalui metode percobaan siswa kelas VI   SD .............................
B.   PENDAHULUAN
                  Kegiatan pembelajaran di sekolah atau di kelas yang dilakukan oleh guru tidak terlepas dari perencanaan pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran akan berhasil apabila materi yang disampaikan guru dapat dipahami oleh siswa. Bagi orang tua menyekolahkan anaknya berarti berusaha menyukseskannya. Bagi sekolah sendiri akan berusaha sebaik-baiknya untuk memenuhi keinginan dari orang tua maupun masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Dalam hal yang demikian, cara pandang suatu bangsa sangat erat hubungannya dengan tingkat pendidikannya. Dengan tingkat pendidikan tersebut, suatu bangsa dapat dikatakan berkembang atau sudah maju sehingga sedikit demi sedikit akan setara dengan bangsa lain di dunia.
                  Dalam rangka kegiatan belajar mengajar guru harus menguasai berbagai metode mengajar. Selain menguasai berbagai metode mengajar, guru juga harus mampu memilih metode yang tepat sesuai dengan rancangan menjadi suatu program pengajaran yang baik dan disempurnakan. Salah satu indikasi adanya transfer belajar adalah kemampuan menggunakan informasi dan keterampilan untuk melakukan suatu percobaan . Seorang siswa mungkin mempunyai kemampuan yang baik dalam hal menulis, mengingat, maupun menghafal suatu pelajaran, namun sebagian besar masalah-masalah terapan di dalam pelajaran IPA tidak terletak pada hafalan saja, tetapi lebih pada keterampilan dalam melakukan suatu percobaan , sehingga lebih paham.
                  Dalam pembelajaran IPA di kelas VI ditemui adanya permasalahan yaitu rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Hanya ada 4 orang dari 16 siswa di kelas VI yang dapat memahami materi pelajaran sebesar 60 % ke atas. Berangkat dari masalah tersebut penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.
                  Suatu jalan keluar (solusi) yang kemungkinan besar dapat mengantisipasi agar tingkat pemahaman siswa lebih meningkat  adalah melalui metode percobaan dalam pembelajaran IPA. Melalui metode percobaan dalam pembelajaran IPA diharapkan aktifitas dan pemahaman siswa dalam pembelajaran meningkat. Jadi intinya adalah keterlibatan guru dan siswa, sesama siswa dan fasilitas lain yang mendukung dalam pembelajaran.
                  Dari hal tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Kemampuan Benda Menghantarkan Panas Melalui Metode Percobaan  Siswa Kelas VI  SD .............................. Upaya yang dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan keterampilan siswa terhadap pelajaran IPA. Dengan demikian pelajaran IPA dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk melatih tingkat pemahaman siswa melalui suatu percobaan yang dilakukannya. Disamping itu, melalui percobaan IPA ini, siswa akan mampu mandiri dan terampil untuk memahami suatu pelajaran yang dihadapinya.
                  Laporan ini disusun berdasarkan catatan yang dibuat penulis pada saat merancang dan melaksanakan perbaikan, observasi, dan diskusi. Di dalam melaksanakan perbaikan dilakukan dalam 3 siklus PTK untuk pelajaran IPA yang dibantu oleh supervisor, teman sejawat, dan guru. Berkenaan dengan hal tersebut, laporan ini meliputi pendahuluan, rencana perbaikan pembelajaran, pelaksanaan perbaikan pembelajaran, hasil yang diperoleh, simpulan, saran, dan tindak lanjut.
C.   PERUMUSAN MASALAH
                  Berdasarkan masalah yang diungkapkan dalam latar belakang di atas, khususnya menyangkut masalah rendahnya tingkat pemahaman siswa kelas VI SD ............................. Kecamatan Sangkapura terhadap materi pelajaran dalam pembelajaran IPA akan akan dipecahkan melalui penerapan pembelajaran yang konstruktif dan mengkaji masalah-masalah               sebagai berikut :
       penerapan metode percobaan sebagai usaha untuk memahamkan siswa kelas VI SD ............................. Kecamatan Sangkapura terhadap pelajaran IPA . Masalah ini dirinci ke dalam dua rumusan khusus, meliputi :
       ( 1 ) Bagaimanakah cara siswa melakukan percobaan agar memahami kemampuan benda menghantarkan panas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD ............................. Kecamatan Sangkapura ?
       (   2  )   Bagaimanakah hasil belajar tentang kemampuan benda menghantarkan panas melalui penerapan metode percobaan di kelas VI SD ............................. Kecamatan Sangkapura ?
D.   TUJUAN PENELITIAN
                   Seperti yang telah disampaikan pada rumusan masalah, melalui penelitian tindakan kelas yang diwujudkan dalam perbaikan pembelajaran, secara garis besar perbaikan pembelajaran ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode percobaan sebagai usaha untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPA  pokok bahasan kemampuan benda menghantarkan panas di kelas VI SD ............................. Kecamatan Sangkapura. Secara rinci tujuan tersebut bermaksud :
(1) Mendeskripsikan cara siswa melakukan percobaan agar memahami materi yang diajarkan dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD ............................. Kecamatan Sangkapura.
(2)     Menganalisis hasil belajar tentang kemampuan benda menghantarkan panas melalui penerapan metode percobaan.
E.   MANFAAT PENELITIAN
           Beberapa manfaat yang dapat diambil melalui hasil perbaikan pembelajaran ini. Secara eksplisit, hasil perbaikan ini akan memberikan kontribusi positif, khususnya pelaksanaan pembelajaran IPA yang kondusif dan menyenangkan, karena setiap siswa dilatih untuk mempraktekkan / mencoba melakukan suatu percobaan.
            Namun secara implisit, ada faedah yang bersifat praktis, khususnya bagi siswa, guru dan sekolah. Bagi siswa dapat meningkatkan proses dan hasil belajar, karena pada proses pembelajaran siswa dilatih untuk melakukan percobaan dan membahas kemampuan benda manghantarkan panas. Dari hasil pembelajaran siswa diharapkan dapat mengubah cara kerja yang sederhana menjadi lebih sempurna, melalui proses dan hasil belajar ini siswa lebih maksimal dalam menerima informasi pembelajaran.
            Bagi guru hasil perbaikan ini dapat mengevaluasi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Sasaran perbaikan pembelajaran dapat dicermati pada pokok persoalan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan melakukan evaluasi. Hal ini semuanya hanya untuk meningkatkan belajar siswa. Hasil belajar siswa yang meningkat akan berdampak terhadap pola mengajar guru yang lebih optimal pula. Bagi kepala sekolah dapat dijadikan pedoman untuk melakukan evaluasi kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Bagi sekolah, sebagai tolok ukur keberhasilan pendidikan di masyarakat, bahwa sekolah yang baik dan bermutu adalah sekolah yang mampu mentrasformasi ilmu pengetahuan kepada siswa didik dan komponen pendidikan yang ada.
F.   KAJIAN PUSTAKA
            Dalam rangka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu perlu dipahami hubungan antara strategi, metode dan teknik pembelajaran yang nantinya akan banyak melibatkan siswa dalam belajar baik secara mental, fisik maupun sosial. Tujuan pengajaran IPA adalah berpikir kritis dan kreatif, dengan modal dasar yang dimiliki oleh siswa yang harus dikembangkan adalah daya imajinasi dan rasa ingin tahu.
                   IPA adalah pengetahuan yang bersifat praktis. Secara praktis artinya bahwa IPA dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pembelajaran IPA perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
       (1) Penggunaan multi media atau metode yang bervariasi
        Dalam hal ini tidak ada suatu metode yang terbaik, karena setiap metode         ada kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itu, guru dapat memilih metode yang mana lebih efektif sesuai dengan penyajian materi. Yang terpenting pemilihan metode, siswa dapat belajar secara aktif dan efektif.
(2)  Penggunaan berbagai sumber belajar
       Agar IPA tidak terpisah dari kegiatan sehari-hari, maka perlu digunakan bermacam-macam sumber belajar seperti guru, buku, pengalaman, murid, lingkungan dan sebagainya. Lingkungan sebagai sumber belajar sangat bermanfaat untuk mengkorelasikan IPA dengan kehidupan sehari-hari.
(3)  Belajar IPA adalah berbuat IPA
       Belajar IPA tidak hanya dilakukan dalam berfikir saja, tetapi perlu dikerjakan atau dipraktekkan melalui perbuatan, latihan, dan pengamatan.
                   Percobaan adalah mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil pekerjaan, sehingga setelah selesai dapat membandingkan dan mendiskusikan hasilnya jika ada perbedaan dan kekeliruan (Winarno: 1980:90).
                   Dengan demikian ada beberapa manfaat yang diambil dari percobaan antara lain sebagai berikut :
(1)   Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa
(2)   Dapat membangkitkan rasa ingin menguji sesuatu
(3)   Menimbulkan rasa kurang puas, ingin lebih baik
(4)   Isi pembelajaran bisa bersifat aktual
(5)   Siswa mampu membuktikan sesuatu
(6)   Dapat mengembangkan sikap kritis dan ilmiah
(7)   Dapat belajar membuktikan sesuatu
                        Ada beberapa cara yang dilakukan dalam melakukan suatu percobaan dalam pembelajaran, antara lain sebagi berikut :
       Pertama,   mempersiapkan alat bantu (alat percobaan)
       Kedua,      petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus           dilaksanakan dalam percobaan
       Ketiga,      pelaksanaan percobaan dengan menggunakan pedoman yang disusun secara sistematis, sehingga siswa dalam pelaksanaannya tidak banyak mendapat kesulitan dan membuat laporan
       Keempat,  penguatan perolehan temuan-temuan percobaan dilakukan dengan diskusi, tanya jawab dan atau tugas
       Kelima,     Kesimpulan.
                   Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar percobaan berhasil dengan baik diantaranya :
(1)   Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada penbuktian dan kesimpulan serta membuat laporan percobaan.
(2)   Menguasai konsep yang diuji cobakan
(3)   Mampu memberikan penilaian secara proses.
            Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan unuk menunjang percobaan adalah :
(1)   Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar melalui percobaan
(2)   Memiliki kemampuan melaksanakan percobaan
(3)   Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras.
Langkah – langkah pembelajaran melalui percobaan dengan indikator perubahan sifat benda
1.  Pendahuluan
Guru menyampaikan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan berkenaan dengan kemampuan benda dalam menghantarkan panas yang diperlakukan.
2.  Kegiatan Inti
            a.  Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (4-5) kelompok untuk melakukan suatu percobaan.
            b.  Guru membimbing siswa melakukan percobaan untuk menyelidiki kemampuan benda dalam menghantarkan panas pada benda yang diperlakukan khusus
            c.  Siswa melakukan percobaan secara bergantian dalam setiap kelompok, sambil mencatat hasil pengamatan.
            d.  Setelah selesai melakukan percobaan siswa mendiskusikan hasil pengamatan yang ditulis waktu melaksanakan percobaan.
            e.  Guru menunjuk wakil suatu kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya secara bergiliran.
            f.  Jawaban siswa dikumpulkan dan diperiksa, kemudian memberi masukan kepada siswa yang kurang benar.
       3.   Penutup
            a.  Siswa membuat rangkuman/simpulan kegiatan pembelajaran dengan bimbingan guru.
            b.  Untuk memberi pemantapan pada siswa tentang kemampuan benda menghantarkan panas, guru memberi tugas beberapa soal untuk dikerjakan di rumah.
G.   PROSEDUR PENELITIAN
       1.  Lokasi Penelitihan
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD ............................. Kecamatan Sangkapura. Sedangkan waktu pelaksanaan perbaikan juga disesuaikan dengan jadwal pembelajaran IPA di kelas VI. Dalam hal ini pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 18 Nopember 2010,                      30 Nopember 2010, dan 8 Desember 2010. Materi pembelajaran yang diperbaiki adalah kemampuan benda menghantarkan panas. Adapun metode yang digunakan adalah percobaan.
       2.   Waktu Perbaikan
            Sebagaimana yang telah ditegaskan dalam judul permasalahan di depan, maka tempat yang dijadikan perbaikan pembelajaran adalah kelas VI. Di kelas ini hanya ada 4 orang dari 16 siswa di kelas VI yang dapat memahami materi pelajaran kemampuan benda menghantarkan panas. Oleh karena itu, sesuai dengan alokasi waktu perbaikan pembelajaran dan rambu-rambu materi pelajaran di kelas VI, dilaksanakan pula penelitian tindakan kelas yang berorientasi pada hasil perbaikan setiap siklus.
       3.   Jumlah Siswa
            Berdasarkan data yang terhimpun dalam data kelas, maka pada tahun pelajaran 2010/2011 jumlah siswa kelas VI sebanyak 16 orang terdiri atas  8 laki-laki dan 8 perempuan.
       4.   Materi Perbaikan
            Materi perbaikan pembelajaran disesuaikan dengan program semester I mata pelajaran IPA di kelas VI. Adapun materi yang dimaksud tertuang dalam tabel beikut ini
No
Standar kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
1.
5. Memahami saling hubungan antara suhu, sifat hantaran dan kegunaan benda
5.1Membandingkan sifat kemampuan menghantarkan panas dari berbagai benda
Konduktor dan isolator
Prosedur Perbaikan
1.    Rancangan Penelitian
                   Perbaikan pembelajaran ini dirancang dalam bentuk siklus. Satu siklus terdiri atas empat kegiatan, yaitu ( 1 ) perencanaan, ( 2 ) pelaksanaan,              ( 3 ) pengamatan dan ( 4 ) refleksi.
            Berdasarkan alur kegiatan Penelitian Tindakan Kelas di atas dapat dijelaskan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi berikut ini :
a. Perencanaan
  Tahap ini menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran dan hasilnya. Rencana tindakan ini dibuat sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan guru mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti yang akan mendeskripsikan perbaikan yang akan dilakukan yaitu pelaksanaan metode tanya jawab. Persiapan awal yang harus dilakukan antara lain :
(1)     Penyusunan rencana pembelajaran (RP)
(2)     Penentuan bahan materi sebagai alat ukur keberhasilan menyelesaikan kemampuan benda menghantarkan panas.
(3)     Penyusunan instrument,  meliptuti :
a)      Lembar pengamatan pembelajaran IPA dengan percobaan
b)      Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
c)      Data frekuensi aktivitas siswa setiap siklus
d)     Penentuan jadwal tindakan
            Persiapan tersebut berdaur ulang pada siklus I, siklus II, dan siklus III sebagaimana digambarkan dalam alur penelitian tindakan kelas.
       b.  Pelaksanaan
            Rencana yang telah dipersiapkan oleh peneliti dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Peneliti melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang telah diprogramkan. Setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan selama dua jam pelajaran sebagaimana jadwal telampir.
       c.  Pengamatan
       Pada tahap ini peneliti melaksanakan rencana yang telah ditetapkan yaitu melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa dalam menulis hasil kemampuan benda menghantarkan panas melalui metode percobaan. Pembelajaran dan pengamatan pada dasarnya dilakukan pada waktu yang bersamaan. Peneliti memantau dan mencatat semua peristiwa dalam kegiatan siswa. Hasil pengamatan dikumpulkan, data berupa hasil aktivitas siswa dievaluasi sebagai bahan refleksi.
       d.  Refleksi
       Semua data yang dikumpulkan diintepretasi. Data diseleksi, dianalisis, dinilai dan disimpulkan. Ananlisis data diarahkan pada dua hal, yaitu perbedaan antara kegiatan dan pelaksanaan sesuai dengan rencana. Pada bagian aspek tertentu yang baik dipertahankan dan yang kurang ditingkatkan dalam kegiatan selanjutnya. Dari hasil refleksi peneliti memutuskan perlu tidaknya tindakan selanjutnya.
2.    Pengumpulan Data/Instrumen
                   Alat yang digunakan untuk menghimpun data pelaksanaan perbaikan pembelajaran berupa :
       a.   Lembaran Observasi
                   Aktivitas siswa pada saat melakukan metode percobaan dan proses penyelesaian soal yang berhubungan dengan kemampuan benda menghantarkan panas.
       b.   Lembaran tes
            Tes kemampuan awal (pre tes) dan tes akhir (post tes)
       Hal yang unik siklus I
                   Hal-hal yang unik pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran diantaranya adalah : kehadran satu orang teman sejawat ke dalam kelas membuat siswa tegang. Perhatian siswa tertuju ke depan kelas. Setelah peneliti memberitahu maksud kedatangan teman tersebut, siswa baru terlihat tenang. Keunikan lain yang muncul adalah siswa penuh konsentrasi pada pelajaran. Tetapi kebiasaan yang hilang pada sebagian siswa di kelas yaitu siswa yang biasanya disuruh maju untuk mencoba ke depan berebutan, pada saat itu peneliti meminta siswa untuk maju, hanya 3 orang yang mengacungkan tangannya. Siswa yang lainnya mau maju ke depan kalau ditunjuk.
       Hal-hal yang unik siklus II
                   Berbeda dengan pembelajaran pada sikus I, siswa menjadi termotivasi dengan kehadiran teman sejawat ke dalam kelas. Mereka kembali bersaing dengan temannya yang lain untuk tampil ke depan melakukan percobaan. Walaupun hasil pekerjaannya tidak seluruhnya betul.
       Hal-hal yang unik siklus III
                   Hal yang unik pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran      siklus III adalah pertanyaan dari siswa. Siswa bertanya “Apakah di kelas ini siswanya nakal, Mengapa selalu ada dua orang guru yang ada di kelas ?” Siswa beranggapan kalau mereka perlu dijaga agar tidak ramai di kelas. Namun setelah guru mengingatkan kembali akan tujuan dari guru lain tersebut, siswa menjadi senang.
                    
H.   JADWAL PENELITIAN
       Penelitian ini direncanakan dalam waktu 1½bulan ( 6 minggu )
No
Kegiatan
Bulan / Minggu
Nop’10
Nop’10
Des’10
Des’10
Des’10
Jan’11
2
3
2
3
4
1
1
Tahap prapenelitian





2
Perencanaan tindakan
- penyusunan silabus
- perencanaan prosedur
  pembelajaran
- pengembangan instru
  men
- pelatihan guru










3
Pelaksanaan tindakan
- siklus I
- siklus II
- siklus III









4
Penyusunan laporan





      I.    BIAYA PENELITIAN
       Rincian biaya penelitian :
No
Uraian
Besar Biaya
1
Foto copy instrumen dan dokumen
Rp                             150.000
2
Kertas Hvs (A4) I rem
Rp                               65.000
3
Pengetikan /rental computer
Rp                             170.000
4
Penjilidan laporan
Rp                               25.000
5
Lain-lain
Rp                               75.000

JUMLAH
Rp                               485.000
DAFTAR PUSTAKA
  Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (2004). Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian Tindakan Kelas Tahun Anggaran 2005. Jakarta : Depdiknas.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi (2005). Pedoman Penyusunan Usulan dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas Tahun 2006. Jakarta : Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga kependidikan dan Ketenagaan Perguruan tinggi.
Depdiknas, 2006. Standar Isi KTSP, Mata Pelajaran IPA. Jakarta : Depdiknas.
Rukmi Susetyo Asri, Ummama dan Teominingsih. (2005). Usulan Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya : UNESA.

No comments:

Post a Comment