PENINGKATAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS IV
TENTANG
SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA
MELALUI METODE
DEMONSTRASI
PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA SEMESTER 2
SDN ..................
KECAMATAN .................. KABUPATEN .................. TAHUN PELAJARAN
2016/2017
Oleh: ..................
ABSTRAK
Penelitian
Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
prestasi belajar siswa yang masih rendah
dalam proses pembelajaran matematika di kelas IV SDN ..................
Kecamatan .................. Kabupaten ...................
Pemecahan
rendahnya hasil belajar siswa di kelas IV SDN .................. Kecamatan ..................
Kabupaten .................. adalah dengan penggunaan metode demonstrasi.
Setelah penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika, hasil
belajar siswa meningkat menjadi 89%.
Penelitian
dilakukan dalam dua siklus terhadap 18 siswa. Tehnik pengumpulan data melalui
observasi oleh guru dan kolabolator dan analisis data dilakukan secara
deskripsi dengan tehnik persentase. Tingkat hasil belajar siswa dinyatakan
dengan kategori sangat baik, baik sekali, cukup , kurang. Sedangkan
keberhasilan penggunaan metode demonstrasi
dinyatakan dengan berhasil, kurang berhasil atau tidak berhasil.
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut : 1) keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran tinggi,
karena telah mencapai kriteria yang ditetapkan. 2) hasil belajar siswa
meningkat 89%.
Dengan demikian penggunaan metode demonstrasi berhasil
meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran matematika di kelas IV SDN ..................
Kata
Kunci: Hasil belajar, sifat-sifat bangun ruang sederhana, metode
demonstrasi
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pembelajaran matematika di sekolah
dasar sangat penting karena matematika merupakan alat untuk mengembangkan
kemampuan berhitung dan menjadi modal untuk menghadapi perubahan keadaan di
dalam kehidupan. Disamping hal tersebut matematika juga merupakan ilmu pengetahuan
untuk masa depan, karena matematika sebagai pembentukan nalar dan kepribadian
anak didik untuk menuju kearah masa
depan.
Mata pelajaran matematika perlu
diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali
peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan
kreatif serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki
kemampuan memperoleh, mengelolah dan
memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah,
tidak pasti dan kompetitif.
Proses instruksional bukan merupakan
suatu keadaan yang terjadi secara
kebetulan, tetapi keadaan yang telah didesain dan diarahkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Mata pelajaran yang telah dikuasai siswa dan perolehan
nilai merupakan bukti bahwa pelajaran telah berhasil. Lemahnya tingkat
penguasaan siswa terhadap pelajaran
matematika telah mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
Rendahnya hasil belajar siswa
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor guru, pembelajaran yang
membosankan kurang menarik bagi siswa adalah pengaruh terbesar dalam rendahnya tingkat penguasaan matematika.
Selain itu factor-faktor lain yang dianggap sebagai pendukung keberhasilan
pembelajaran matematika, antara lain : aktifitas siswa, aktifitas guru, metode
atau strategi pembelajaran dan media atau sarana pembelajaran.
Berdasarkan fakta yang terjadi saat
pembelajaran matematika di kelas IV SDN .................. pada semester 2
menunjukan bahwa hanya 4 dari 18 anak yang mampu menguasai pelajaran
matematika. Sedangkan lebih dari 70% siswa belum berhasil menguasai pelajaran
matematika. Hal ini ditunjukkan dengan nilai siswa yang dibawah 65.
Untuk mengatasi masalah tersebut, saya
perlu untuk mempersiapkan, merancang dan menggunakan media pembelajaran serta
metode yang tepat. Mengingat pentingnya metode pembelajaran khususnya metode
demonstrasi, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang penggunaan metode
demonstrasi dalam meningkatkan hasil
belajar tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana pada siswa kelas IV SDN .................. Kecamatan ..................
Kabupaten ...................
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan
yang telah dikemukakan, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimana upaya meningkatkan hasil
belajar siswa tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana melalui metode
demonstrasi pada siswa kelas IV SDN .................. Kecamatan ..................
Kabupaten ..................?
C. Tujuan Penelitian
a.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana kubus dan balok melalui metode
demonstrasi pada siswa kelas IV SDN .................. Kecamatan ..................
Kabupaten ...................
b.
Mendiskripsikan pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV SDN .................. Kecamatan ..................
Kabupaten ...................
D. Manfaat Penelitian
a.
Bagi siswa
1.
Hasil penelitian ini dapat membantu
siswa memahami pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika.
2.
Meningkatkan minat siswa terhadap
pelajaran matematika
3.
Mendorong motivasi belajar siswa lebih
baik
b.
Bagi guru
1.
Meningkatkan kreatiifitas guru dalam
mengembangkan strategi pembelajaran
2.
Mengembangkan metode pembelajaran yang tepat
dalam meningkatkan pemahaman dan hasil
belajar siswa
3.
Mengembangkan budaya menulis, membaca
dan meneliti
c.
Bagi
sekolah
1.
Sebagai acuan dalam pengembangan
kurikulum di sekolah
2.
Sebagai umpan balik untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi pembelajaran
3.
Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan partisipasi siswa dan kinerja guru
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Belajar Dan Pembelajaran
Belajar pada prinsipnya adalah proses
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar baik secara sengaja
dirancang atau tanpa sengaja dirancang
(Suliana, 2005). Kegiatan belajar tersebut dapat dihayati (dialami) oleh orang
yang sedang belajar. Selain itu kegiatan belajar juga dapat diamati oleh orang
lain.
Dari segi siswa, belajar yang dialami
terkait dengan pertumbuhan jasmani yang berkembang. Pada sisi lain kegiatan belajar
juga berupa perkembangan mental yang didorong oleh tindakan pendidikan.
Perkembangan mental dan pertumbuhan jasmani yang baik akan menghasilkan hasil belajar/hasil
belajar yang disebut sebagai dampak pengiring. Proses belajar siswa tersebut menghasilkan
perilaku yang dikehendaki, suatu hasil belajar sebagai dampak pengajaran
(Dimyati & Mudjiono, 2002)
B. Hasil belajar
1.
Pengertian
Prestasi Belajar
Hasil belajar tersusun atas dua kata, yaitu prestasi
dan belajar
Terdapat beberapa pengertian prestasi menurut beberapa ahli,
diantaranya :
a.
Menurut WJS Perwadarminto, prestasi adalah
hasil yang telah dicapai (dilakukan,
dikerjakan dsb)
b.
Menurut Nasrun Harahap, dkk, prestasi
adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkaitan
dengan penguasaan bahan pelajaran kepada mereka serta nilai yang terdapat dalam
kurikulum
c.
Menurut Mas’ud Hasan Abdul Qadar,
Prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang
mneyenangkan hati, yang diperoleh dari keuletan kerja
Sedangkan pengertian belajar menurut
beberapa ahli diantaranya :
a.
Belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman
b.
Belajar adalah proses timbulnya atau
berubahnya tingkah laku melalui
pelatihan atau pendidikan
c.
Menurut Howard dalam wasty sumanto,
belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
praktek atau latihan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
suatu nilai yang menunjukan hasil tertinggi dalam belajar, yang dicapai menurut
tingkat anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat tertentu pula (Sumartana, 1983
: 13)
Menurut Syaiful Djamarah, hasil belajar
adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajauan siswa setelah melakukan
aktifitas belajar.
2.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar
Menurut M. Uzer Usman dan Lilis Setiowati, faktor yang
mempengaruhi hasil belajar adalah :
a.
Faktor internal
1) Jasmani
2) Psikologis
3) Kematangan fisik dan psikis
b.
Faktor eksternal
1) Sosial, misalnya : keluarga, sekolah, masyarakat
2) Budaya, misalnya : adat istiadat, IPTEK dan kesenian
3) Lingkungan fisik, misalnya ; fasilitas rumah, fasilitas
belajar
4) Lingkungan spiritual dan keagamaan
Menurut Kartini Kartono (1985 : 1-6)
faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :
a.
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
individu meliputi : kecerdasan, bakat, minat, perhatian dan cara belajar
b.
Faktor eksternal yaitu faktor yang
berasal dari luar individu meliputi : keluarga, sekolah dan masyarakat
3.
Bentuk-bentuk
upaya dalam meningkatkan prestasi belajar
a.
Tujuan
Kegiatan pembelajaran harus mempunyai
tujuan untuk melihat sejauhmana keberhasilan suatu pembelajaran tersebut
mencapai tujuannya
b.
Metode
Metode merupakan sarana penting dalam
proses belajar guna mencapai tujuan pendidikan. Kreatifitas guru dalam menggunakan metode sangat besar pengaruh terhadap keberhasilan
pembelajaran.
c.
Media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan sarana
pendidikan dalam menyampaikan bahan-bahan instruksional dalam proses belajar mengajar.
d.
Materi
Materi yang akan disampaikan pada siswa
harus disesuaikan dengan kemampuan siswa. Pemilihan materi juga harus
sesuai dengan kurikulum yang ada.
e.
Evaluasi
Evaluasi atau penilaian merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui sejauhmana keberhasilan
pencapaian tujuan belajar. Hal ini mutlak dilakukan karena dengan evaluasi
dapat diketahui kekuarangan dan kelebihan pada proses pembelajaran.
C. Hakekat Belajar Matematika
1.
Pengertian
belajar matematika
Ebut dan Straker (1995 : 10 – 63) mendefinisikan matematika
sekolah yang selanjutnya disebut
matematika sebagai berikut :
a.
Matematika sebagai kegiatan penelusuran
pola dan hubungan
b.
Matematika sebagai kreatifitas yang memerlukan imajinasi intuisi dan
penemuan
c.
Matematika sebagai kegiatan pemecahan
masalah
d.
Matematika sebagai alat berkomunikasi
Pada hakekatnya belajar matematika
adalah belajar yang berkenaan dengan
ide-ide, struktur-struktur yang diatur
menurut aturan logis. Hudoyo (1998 : 3) mengemukakan bahwa belajar matematika
merupakan kegiatan mental yang tinggi karena matematika berkaitan dengan ide-ide abstrak yang diberi
simbol-simbol tersusun secara hierarki dan merupakan penalaran edukatif.
2.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar matematika
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika
, antara lain :
Aktifitas siswa merupakan bagian
terpenting bagi keberhasilan pembelajaran yang dilakukan guru. Selama
pembelajaran siswa tidak hanya duduk diam mendengarkan apa yang disampaikan
guru, melainkan dituntut berperan aktif
b.
Aktifitas guru
Hudoyo (1985 : 5) menyatakan bahwa
penguasaan materi dan cara penyampaian
syarat mutlak yang tidak dapat ditawar
bagi para guru pengajar matematika. Begitu pula penyampaian yang tepat
disesuaikan kondisi siswa akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan
pembelajaran
c.
Strategi
Winataputra (1992 : 10) mengemukakan
bahwa strategi pembelajaran adalah siasat atau keseluruhan aktifitas yang
dilakukan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi
tercapainya tujuan pembelajaran.
d.
Media pendidikan
Dalam pembelajaran materi akan lebih
mudah dipahami siswa apabila menggunakan
alat perantara yang akan membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak
membosankan
3.
Interaksi
guru dan siswa dalam pembelajaran matematika
Matematika merupakan
kajian yang memiliki obyek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran
deduktif (LPMP : 2005). Dalam pembelajaran matematika agar mudah dimengerti
oleh siswa maka proses penalaran
induktif dapat dilakukan pada awal-awal pembelajaran dan diikuti proses
penalaran deduktif untuk memperkuat pemahaman
yang sudah dimiliki siswa.
M. Nur (Depdiknas, 2005) mengakui bahwa pendidikan
matematika di Indonesia pada umumnya masih berada pada pendidikan matematika
konvensional yang banyak ditandai oleh
strukturalistik dan mekanistik. Kebanyakan guru matematika mengontrol secara
penuh materi serta metode
penyampaiannya.. Dengan cara seperti ini, penekanan hanya pada kemampuan
mengingat atau menghafal (rote learning), dan sangat kurang penekanan pada
pemahaman.
Sebagaian besar guru matematika menyadari akan pengalaman
pembelajaran matematika pada umumnya yang masih bersifat tradisional. Guru
matematika berceramah menerapkan konsep, memberikan contoh soal dan latihan
soal, kemudian mengadakan ulangan harian. Guru mengajar seperti halnya menyuapi
makanan pada siswanya. Siswa harus
menerima suapan itu tanpa bisa
berkomentar , tanpa aktif berfikir, tanpa bisa memberikan kritik apakah pengetahuan yang
diterimanya benar atau tidak. Akibatnya
guru sangat aktif dan siswa menjadi
pasif. Bila keadaan ini tidak segera diatasi
maka tidak heran bila pemahaman siswa terhadap matematika masih belum
maksimal yang ditandai dengan hasil belajar matematika yang rendah.
D. Pengertia Metode Demontrasi
Metode
demontrasi merupakan bagian dari metode pembelajaran kooperatif (cooperative
learning).Dalam metode pembelajaran ini siswa harus sudah mempunyai konsep
awal. Sehingga dalam proses pembelajaran akan terbentuk konsep lanjutan
(Supriyono, 2008 ).
a. Langkah-langkah Metode demontrasi;
1) Guru
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai. 2) Guru
menyampaikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan.3) Menyampaikan
bahan atau alat yang diperlukan.4) Menunjuk salah
seorang siswa seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai scenario yang telah
direncanakan. 5) Seluruh siswa memperhatikan demontrasi
dan menganalisisnya.6) Tiap siswa
menyampaikan hasil analisisnya. 7) Tiap siswa
menyampaikan hasil analisisnya dan juga pengalaman siswa didemontrasikan. 8) Guru membuat kesimpulan. (Supriyono,
2008 )
b. Keuntungan penggunaan metode demontrasi
Keuntungan
yang dapat diperoleh dari penerapan metode tersebut antara lain adalah sebagai
berikut; 1) Siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.2) Konsentrasi
siswa akan terfokus pada objek yang didemontrasikan.3) Pengetahuan
siswa akan bertambah karena tahap pemikirannya baru pada tahap pemahaman
konkret. 4) Materi akan cepat tersampaikan, karena
melalui demontratoan anak akan melihat benda secara konkret. 5) Proses pembelajaran akan lebih efektif
dan menyenangkan.
c. Kerugian
penerapan metode demontrasi
Kerugian
dari penerapan metode tersebut adalah sebagai berikut; 1) Guru harus mempunyai
persiapan yang matang. 2) Guru harus
menggunakan alat peraga yang lengkap.
PELAKSANAAN
PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan padaa
siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri .................. Kecamatan ..................
Kabupaten .................. yang berjumlah 18 orang (L = 12 P = 8)
Mengacu dari uraian yang disampaikan
oleh Suharsimi Arikunto (2006 : 24) yang menjadi obyek dalam penelitian ini
terdiri dari beberapa unsur, antara lain :
1. Unsur siswa : yang diamati adalah aktifitas dan hasil
(prestasi) belajar siswa
2. Unsur guru : yang diamati adalah ketrampilan guru dalam
menggunakan media gambar.
3. Unsur materi : yang diamati kesesuaian penyesuaian bahan
ajar dengan kurikulum.
B. Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini
dilaksanakan di SDN .................. Kecamatan .................. untuk mata
pelajaran matematika tentang materi sifat-sifat bangun ruang sederhana kubus
dan balok yang terdiri dari 2 siklus yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN ..................
Kecamatan .................. pada semester 2 tahun pelajaran 2016/2017.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan pada penelitian
ini meliputi empat komponen yaitu:
1. Perencanaan ( planing )
2. Tindakan ( acting )
3. Pengamatan ( observing )
4. Refleksi ( reflecting )
1. SIKLUS I
a.
Perencanaan (planing)
Kegiatan ini meliputi menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat lembar kerja siswa, membuat alat
evaluasi dan membuat instrumen penelitian.
b.
Tindakan (acting)
Pelaksanaan pembelajaran meliputi
kegiatan berikut :
-
Guru menumbuhkan motivasi siswa dengan
menyajikan model bangun ruan (kubus dan balok)
-
Guru menyuruh siswa menggambarkan model
bangun ruang
-
Siswa berdiskusi mengidentifikasi
sifat-sifat bangun ruang
-
Gurua mengadakan evaluasi
c.
Pengamatan (observing)
Asapek yang diamati meliputi :
1. Aktifitas siswa dalam pembelajaran
2. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan
3. Ketepatan dalam mengerjakan
4. Efektifitas penggunaan media visual
5. Aktifitas guru dalam menyajikan materi dan menggunakan media
d.
Refleksi (reflecting)
Setelah mengkaji hasil belajar siswa
dalam pelajaran matematika tentang bangun ruang ternyata masih rendah, sehingga
peneliti perlu mengubah strategi
pembelajaran pada siklus berikutnya.
2.
SIKLUS II
a.
Perencanaan (planing)
Peneliti membuat perencanaan tindakan
berdaasarkan hasil refleksi pada siklus I
b.
Tindakan (acting)
Pelaksaanaan pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi dan berdasarkan refleksi pada siklus I
c.
Pengamatan (observing)
Peneliti melakukan pengamatan yang
lebih tajam terhadap hasil belajar siswa dengan berdasarkan hasil refleksi
Siklus I
d.
Refleksi reflecting)
Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan
pembelajaran dan berdasarkan hasil pengamatan siklus II
D. Instrumen Penelitian
Tehnik yang digunakan untuk pengumpulan
data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah observasi. Dalam hal ini yang menjadi obyek observasi adalah
aktifitas siswa selama pembelajaran.
Sedangkan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data berupa lembar observasi lembar tes dan angket siswa untuk
mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran.
E. Analisis Data
Data yang diperoleh pada setiap
kegiatan observasi dari setiap siklus , dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan tehnik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam proses pembelajaran.
Berikut ini disajikan prosentase ketuntasan belajar yang digunakan untuk
menganalisa hasil belajar siswa.
Kriteria Ketuntasan Belajar :
·
<
dari 40% = kurang
·
40%
- 55 % = cukup
·
56%
- 74 % = Baik
·
75%
- 100 % = Baik Sekali
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
1.
Siklus I
Berdasarkan data hasil penelitian pada
siklus I mengenai hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri ..................
Kecamatan .................. Kabupaten ..................
pada tanggal 13 April 2017 tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana kubus dan
balok diperoleh data sebagai berikut :
No
|
Nama
|
Nomor
soal / skor
|
Jml
|
%
|
Ketuntasan
|
|||||||||||
Nomor
soal
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
T
|
TT
|
||||
1
|
Dian Ayu Misfainnah
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
5
|
50
|
|
√
|
|
2
|
Salsa Bila Azzahra
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
4
|
40
|
|
√
|
|
3
|
Nufriana Dwi Aprilia
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
7
|
70
|
√
|
|
|
4
|
Anggun Puspita Sari
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
8
|
80
|
√
|
|
|
5
|
Aliva Balqis
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
7
|
70
|
√
|
|
|
6
|
Gusnaini
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
5
|
50
|
|
√
|
|
7
|
M. Khairul Hafis
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
9
|
90
|
√
|
|
|
8
|
Syahrul Ramadani
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
5
|
60
|
|
√
|
|
9
|
Muh. Sinin
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
7
|
70
|
√
|
|
|
10
|
Ainul Haq
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
5
|
50
|
|
√
|
|
11
|
Muhammad Khairul Anam
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
4
|
40
|
|
√
|
|
12
|
David Yasmin
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
7
|
70
|
√
|
|
|
13
|
Dimas Ulmansa
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
8
|
80
|
√
|
|
|
14
|
Ishadur Rafiq
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
5
|
50
|
|
√
|
|
15
|
Moh. Kamil
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
5
|
50
|
|
√
|
|
16
|
Ariel Andi Kirana
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
9
|
90
|
√
|
|
|
17
|
Moh. Syaiful Halil
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
5
|
60
|
|
√
|
|
18
|
Rizal
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
7
|
70
|
√
|
|
|
Prosentase jumlah siswa yang mendapat
nilai baik dihitung menggunakan rumus :
Jumlah
siswa yang tuntas belajar

Jumlah
seluruh siswa
Hasil penelitian pada siklus satu menunjukan prosentase hasil belajar
siswa :
9

18
Tabel
hasil observasi Siklus I
No
|
Aspek
yang diamati
|
Skor
|
Prosentase
|
Ket
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1
|
Aktifitas siswa
-
Perhatian
siswa terhadap pelajaran ( aktif )
-
Menjawab
pertanyaan
-
Tepat
waktu
-
bertanya
|
√
√
|
√
√
|
|
|
|
30
20
20
20
|
Keterangan skor :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5=baik sekali
Berilah tanda cek list (√)
|
2
|
Efektifitas media
-
sesuai
dengan materi
-
mampu
menyampaikan pesan instruksional
-
mampu
menarik motivasi siswa
|
|
√
√
√
|
|
|
|
60
70
50
|
|
3
|
Aktifitas guru
-
menyiapkan
perangkat pembelajaran
-
menggunakan
media pembelajaran
-
menyampaikan
tujuan pembelajaran
-
mengadakan
evaluasi
|
|
√
|
√
|
√
√
|
|
50
40
70
60
|
Dari hasil analisis data diatas
terhadap aktifitas belajar siswa
diperoleh gambaran bahwa perhatian siswa terhadap pelajaran masih kurang.
Banyak siswa yang belum aktif bertanya dan menjawab pertanyaan. Dan banyak
siswa yang tidak tepat waktu dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Kemudian
dari segi guru dan media menunjukann kurang maksimalnya penggunaan media oleh
guru.
2.
Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus
2 mengenai hasil belajar matematika pada
tanggal 17 April 2017 tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana kubus dan
balok dengan menggunakan metode demonstrasi diperoleh data sebagai berikut :
No
|
Nama
|
Nomor
soal / skor
|
Jml
|
%
|
Ketuntasan
|
|||||||||||
Nomor
soal
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
T
|
TT
|
||||
1
|
Dian Ayu Misfainnah
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
6
|
60
|
|
√
|
|
2
|
Salsa Bila Azzahra
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
8
|
80
|
√
|
|
|
3
|
Nufriana Dwi Aprilia
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
8
|
80
|
√
|
|
|
4
|
Anggun Puspita Sari
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
9
|
90
|
√
|
|
|
5
|
Aliva Balqis
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
8
|
80
|
√
|
|
|
6
|
Gusnaini
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
7
|
70
|
√
|
|
|
7
|
M. Khairul Hafis
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
√
|
|
|
8
|
Syahrul Ramadani
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
7
|
70
|
√
|
|
|
9
|
Muh. Sinin
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
8
|
80
|
√
|
|
|
10
|
Ainul Haq
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
7
|
70
|
√
|
|
|
11
|
Muh. Khairul Anam
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
7
|
70
|
√
|
|
|
12
|
David Yasmin
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
8
|
80
|
√
|
|
|
13
|
Dimas Ulmansa
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
9
|
90
|
√
|
|
|
14
|
Ishadur Rafiq
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
8
|
80
|
√
|
|
|
15
|
Moh. Kamil
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
7
|
70
|
√
|
|
|
16
|
Ariel Andi Kirana
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
√
|
|
|
17
|
Moh. Syaiful Halil
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
5
|
60
|
|
√
|
|
18
|
Rizal
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
8
|
80
|
√
|
|
|
Hasil penelitian pada siklus dua menunjukan prosentase hasil belajar siswa
yang mendapat nilai baik ( diatas 60%):
16

18
Tabel Rekapitulasi hasil observasi Siklus II
No
|
Aspek
yang diamati
|
Skor
|
Prosentase
|
Ket
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1
|
Aktifitas siswa
-
Perhatian
siswa terhadap pelajaran ( aktif )
-
Menjawab
pertanyaan
-
Tepat
waktu
-
bertanya
|
|
|
|
√
√
|
√
√
|
90
|
Keterangan skor :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5=baik sekali
Berilah tanda cek list (√)
|
2
|
Efektifitas media
-
sesuai
dengan materi
-
mampu
menyampaikan pesan instruksional
-
mampu
menarik motivasi siswa
|
|
|
|
√
|
√
√
|
90
|
|
3
|
Aktifitas guru
-
menyiapkan
perangkat pembelajaran
-
menggunakan
media pembelajaran
-
menyampaikan
tujuan pembelajaran
-
mengadakan
evaluasi
|
|
|
|
|
√
√
√
√
|
90
|
Berdasarkan data observasi diatas amenunjukan bahwa
perolehan hasil belajar matematika menunjukan peningkatan. Demikian pula dengan
aktifitas siswa, antusia siwa terhadap pelajaran meningkat. Sehingga penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini dihentikan sampai siklus 2 dan dinyatakan berhasil.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilaksanakan hasil belajar siswa dari
siklus 1 dan siklus 2 dapat diprosentasekan sebagai berikut :
No
|
Siklus
|
Prosentase
Dan Aspek Yang Diamati
|
|
Prestasi
belajar
|
Aktifitas
siswa
|
||
1
|
I
|
50%
|
40%
|
2
|
II
|
89%
|
90%
|
Pada siklus I hasil belajar siswa
sangat rendah hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : siswa
kurang memahami materi prasyarat dan
guru tidak menampilkan media dalam menyampaikan materi pembelajaran. Namun pada
siklus ini menunjukan bahwa dari 18 siswa hanya 9 siswa yang berhasil mendapat
nilai baik dan di atas SKM.
Pada siklus II terlihat adanya
peningkatan baik dari aktifitas siswa dan hasil belajar siswa . Hal ini
ditunjukan dari 18 siswa hampir semua
siswa tuntas belajar dan hasil belajar 89% atau 16 siswa yang berhasil mendapat
nilai baik dan di atas SKM.
Penggunaan media gambar dalam
pembelajaran khususnya mata pelajaran matematika di rasa sangat menarik
antusiasme anak dalam menerima pelajaran, sehingga dapat mewujudkan pembelajaran
yang inovatif, krestif, efektif dan efisien. Dengan kata lain penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pelajaran matematika tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana
kubus dan balok pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri .................. Kecamatan .................. Kabupaten ..................
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang
sifat-sifat bangun ruang sederhana kubus dan balok melalui metode demonstrasi pada
siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri .................. Kecamatan .................. Kabupaten .................. dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi siswa pada materi atau pelajaran
yang diberikan guru
2. Penggunaan metode demonstrasi mampu meningkatkan hasil
belajar siswa hingga 89%
3. Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
tinggi, karena 90% siswa terlibat aktif
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi berhasil
meningkatkan hasil belajar tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana kubus dan
balok pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri .................. Kecamatan .................. Kabupaten ...................
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas yang peneliti laksanakan dapat dikemukakan saran-saran yang bermanfaat
bagi penelitian selanjutnya, guru dan sekolah sebagai berikut
1.
Dalam proses pembelajaran matematika
hendaknya berfariasi dan tidak monoton sehingga hasil pembelajaran lebih maksimal.
2.
Agar kegiatan pembelajaran dapat
berhasil dengan baik maka seorang guru hendaknya selalu aktif dalam melibatkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan menggunakan
media pembelajaran yang tepat.
3.
Mengingat pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ( PTK ) ini hanya dua siklus dan validitas instrumen penelitiannya belum standar, maka kepada guru
yang akan meneliti penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran
diharapkan dapat lebih ditingkatkan kualitasnya, baik frekuensinya maupun
instrumen penelitiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2005. Media
Pembelajaran. Jakarta : PT. Raya Grafindo Persada
Wijaya Kusuma dkk. 2010. Mengenal
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. PT. Indeks
Polla, G. 2000, Upaya Menciptakan
Pengajaran Matematika Yang Menyenangkan. Jakarta : UNJ
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Materi
Pelatihan Terintegrasi Matematika, Jakarta : Depdiknas Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah
Hamalik, Oemar. 1994. Media
Pendidikan. Bandung : PT. Citra
Aditya Bakti
Slamento,
2003, Belajar dan Faktor–Faktor yang
Mempengaruhinya, Rineka cipta, Jakarta
Wardani,I.G.A.K.,Julaeha,S
dan Marsinah.N(2005) “Pemantapan
Kemampuan Profesional” Jakarta. UniversitasTerbuka.
Wardani,I.G.A.K.,Wihardi
dan Nasution.N (2005) “Penelitian
Tindakan Kelas” Jakarta. Universitas Terbuka.
No comments:
Post a Comment