ADAB-ADAB DI MAJELIS ILMU
Sayyidina Al-Hasan bin 'Ali RA.
berkata kepada puteranya:
إذا
جالست العلماء فكن على أن تسمع أحرص منك على أن تقول و تعلم حسن الاستماع كما تتعلم حسن القول و لا تقطع على أحد حديثه
"Apabila engkau bermajelis
dengan orang-orang yang berilmu maka bersemangatlah untuk mendengar ketimbang
berbicara. Belajarlah mendengar yang baik sebagaimana engkau belajar berbicara.
Janganlah engkau memutus pembicaraan orang.” (Jami' Bayanul 'Ilmi wa Fadhlih
2/148 dalam riwayat lain disebutkan dari Al-Hasan Al-Bashri)
Ahmad bin Sinan berkata, “Tak ada
seorangpun yang berbicara di majelis Abdurrohman bin Mahdi, alat tulis tak
bersuara, tak ada orang yang bangkit seolah di kepala mereka ada burung yang
hinggap.” (Tadzkirotul Huffadzh 1/331)
Perhatikan baik-baik ilmu yang
disampaikan guru agar dapat dipahami dengan benar. Bukan mengajak orang
berbicara, memainkan ponsel atau sibuk sendiri dengan aktivitas yang lain;
perangai-perangai semacam ini menyelisihi adab dan bentuk tidak menghargai
ilmu.
Para tholabatul 'ilmi juga
dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang bersih, rapih dan memakai wewangian
(bagi laki-laki) serta bersabar menunggu guru yang belum kunjung hadir. Semua
ini merupakan adab yang disampaikan oleh para Ulama tatkala menghadiri majelis
ilmu supaya ilmu yang dipelajarinya barokah.
Al-Imam
Al-Qorofi berkata, “Ketahuilah, bahwa sedikit adab lebih baik ketimbang
banyaknya amal. Ruwaiyim (seorang 'alim) menasehatkan puteranya, “Wahai anakku,
jadikanlah amalmu itu ibarat garam sedangkan adabmu ibarat tepung. Yakni
perbanyaklah adab hingga perbandingan banyaknya seperti perbandingan tepung dan
garam dalam suatu adonan. Banyak adab dengan sedikit amal masih lebih baik
ketimbang banyak amal namun kurangnya adab.” (Al-Furuq 4/272)
semoga berguna
No comments:
Post a Comment